Cakap
Menulis Artikel Menjadi
Buku
Resum
pertemuan ke-20 |
Rabu,
15 Juli 2020 |
Waktu |
19.00-21.00 |
Pemateri |
M.Anwar Djaelani |
Tema |
Cakap Menulis Artikel menjadi
Buku
|
Ditulis
oleh |
Cicis
Wediastriana |
selamat
malam guru- guru hebat . Puji syukur alhamdulillah hari ini saya bisa menyimak
materi kuliah online belajar menulis bersama Omjay dalam keadaan sehat Demikian
juga saya doakan semog bapak ibu guru se Indonesia dalam keadaan sehat pula. Malam ini saya kembali akan mendapatkan pencerahan dari nara sumber
hebat bapak M. Anwar Djaelani . adapun
kuliah online ini akan di pandu oleh ibu Kanjeng Sri Sugiastuti.
Inilah profile beliau,
M.
Anwar Djaelani, aktif menulis artikel sejak 1996 dan penulis enam buku menurut
beliau dengan niat kita akan cepat untuk
menulis.Menulis artikel adalah sebuah ketrampilan. Kita akan trampil jika rajin
berlatih. Sikap giat berlatih akan muncul hanya jika ada motivasi yang kuat.
Bagi umat Islam, misalnya, motivasi bisa muncul dari keinginan untuk
mengamalkan QS Al-Alaq 1-5. Di situ, ada petunjuk agar kita aktif membaca
sekaligus ada pula rangsangan untuk gemar menulis. Semangat
bisa semakin tinggi jika melihat fakta menarik di sekitar kita. Bahwa, aktif
menulis artikel bisa bermuara kepada lahirnya buku demi buku. Terampil menulis
artikel dapat bermuara juga untuk cakap
menulis buku.
Banyak
membaca adalah modal utama penulis. Dengan sering membaca seseorang akan,
pertama, mendapatkan pengetahuan / wawasan baru. Kedua, terbit ide untuk
menulis sesuatu sebagai pengembangan dari apa yang sudah dibacanya. Ketiga,
kaya dengan perbendaharaan kata.
Bersemangatlah
di saat menulis!
Tulisan
itu sangat besar pengaruhnya. Karena dalam setiap tulisan, seorang penulis
memberikan karakter ataupun kata motivasi atau ajakan, seruan dan sebagainya. Lihat ungkapan salah seorang pendiri Pesantren
Gontor KH Imam Zarkasy (1910-1985) berikut ini. Bahwa, andai tak punya murid,
“Saya akan mengajar dunia dengan pena”.
Artikel
adalah sebentuk karya tulis.Mari, maju dengan menulis.Tema untuk dikembangkan
menjadi artikel cukup mudah kita dapatkan karena banyak tersedia di sekeliling
kita. Tema bisa berasal dari isi koran, majalah, televisi, dan internet.
Tentang “Niat dan Pembiasaan”
Kita
perlu membiasakan diri untuk terus menulis dan itu harus didasari pada sebuah
niat yang benar. Tatalah niat kita lebih dahulu. Apa motivasi kita menulis?
Agar bisa dimuat di media
Tema
tulisan harus aktual dan menarik perhatian publik. Jika dua hal itu sudah
dipenuhi, maka syarat pertama agar artikel kita dimuat media sudah terpenuhi.
Tinggal syarat yang lain seperti, misalnya, orisinalitas gagasan, kekuatan
argumentasi, dan kecermatan berbahasa.
Tema
tulisan
Tema
akan datang mengalir deras, terutama jika kita sudah membiasakan diri untuk
menulis. Nyaris di setiap kita membaca, melihat, atau mendengar sesuatu yang
“tak biasa”, biasanya lalu terbit ide untuk mengartikelkannya.
Langkah
menulis
1. Menetapkan tema tulisan
2. Membuat
Outline ( krangka karangan)
Berikut
contoh :
Tema : Tetap Berseri-seri Belajar di Masa Pandemi
• Pandemi Covid-19, ujian bagi semua (1 paragraf)
• Manusia selalu diuji dengan bentuk beragam (2
paragraf)
• Sekilas Covid-19 (1 paragraf)
• Dampak negatif Covid-19 secara umum (2 paragraf)
• Dampak negatif Covid-19 di dunia pendidikan (3
paragraf)
• Sudut pandang agama, bersama kesulitan ada
kemudahan (2 paragraf)
• Berbagai pilihan cara belajar di saat pandemi (4
paragraf)
• Penutup / kesimpulan; Tetap optimis di situasi
apapun (1 paragraf) Total, ada 16
paragraf
Tiga
dasar alur menulis diantaranya :
1. Pendahuluan :
Dalam
menulis pada pendahuluan yaitu perlu
di sampaikan secara ringkas masalah apa
yang akan di kembangkan dalam sebuah
tulisan.
2. Pembahasan :
Yang
perlu di tulis dalam pembahasan
yaitu uraian dan analisis masalah yang dipaparkan di
bagian pendahuluan
3. Penutup
Penutup
yang perlu di tulis pada bagian ini adalah kesimpulan dan saran berdasarkan uraian dan
analisis sebelumnya.
Perihal
“Judul Pemanggil”
Judul
yang baik, antara lain:
a).Mampu mencuri perhatian pembaca.
b).Mencerminkan
tema / arah tulisan, sehingga bisa menjadi semacam miniatur isi keseluruhan tulisan.
c).Ringkas
dan padat.
Sebagai sarana berlatih, seringlah memerhatikan
judul-judul artikel di berbagai media.
Contoh artikel
Hukuman Guru dan Mimpi Buruk Murid (Radar Surabaya)
Yang
perlu di perhatika dalam menulis yaitu:
Pertama, tentang “Lead Penggoda”.
Lead
adalah pendahuluan berbentuk paparan ringkas dari masalah yang akan kita kupas.
Posisi lead menempati paragraf pertama. Fungsi lead adalah penggugah rasa ingin
tahu pembaca. Lead mengantar pembaca ke gagasan utama sang penulis.
Kedua, perihal “Pembahasan nan
Menawan”.
Di
bagian ini, isinya berupa analisis atas masalah yang kita angkat. Pembahasan
harus sistimatis, argumentatif, tuntas, dan ditulis dengan bahasa baku namun
tetap dengan sentuhan popular. Untuk membuat tulisan kita lebih baik Sangat
dianjurkan, perbanyak membaca artikel karya orang lain.
Ketiga,
tentang “Penutup yang Menggugah”.
Bagian
ini memuat kesimpulan dan/atau saran atas masalah yang kita kupas. Disajikan
sekaligus dengan gaya pamit. Lihat contoh lead dan penutup berikut ini:
Belajar
Tiga Gaya Lead dan Penutup
Contoh 1
Judul:
Guru Rajin Menulis dan Efek Besar Itu
Lead (Gaya pertama, menggoda dengan
pertanyaan):
Semua
orang, tanpa kecuali, harus menjadi pembelajar di sepanjang usianya. Maka,
sungguh menyenangkan jika guru suka menulis. Amat membanggakan andai guru rajin
menulis. Apa hubungan seorang pembelajar dengan posisi guru yang gemar menulis?
Penutup:
Sungguh,
jadilah pembelajar tiada henti dengan cara menjadi guru yang penulis. Sungguh,
duhai para guru, bersemangatlah untuk menjadi pahlawan yang berjasa karena
banyak menghasilkan karya tulis. Karya-karya itu, semoga secara meyakinkan
menginspirasi murid, orangtua murid, dan masyarakat luas. Indah!
saat
kita menulis buku, tak akan mengulang kesalahan-kesalahan yang telah dibuat
oleh penulis-penulis lain.
Sekarang,
tak perlu di tunda-tunda lagi. Untuk bisa menulis artikel dan kemudian buku,
tak ada kiat yang paling manjur kecuali apa yang dikenal sebagai “Tiga M”:
Mulai, mulai, dan mulailah!.
Dari
paparan di atas dapat di simpulkan bahwa untuk menjadi seorang penuls itu mudal
yang pertama bersemangat dalam menulis baik itu berupa artikel ataupun buku.
Mulai... mulai...mulailah untuk menulis. Karena dengan menulis kita seperti
mengajar masyarakat dunia seperti yang di smpaikan oleh KH Imam Zarkasy
(1910-1985) berikut ini. Bahwa, andai tak punya murid, “Saya akan mengajar
dunia dengan pena”. Selain itu dengan menulis memberi banyak mafaat yang banyak
diantaranya menambah wawasan yang luas, juga kita akan mendapatkan kepuasan
batin.
Profile penulis:
Cicis Wediastriana; Email: wediastrianacicis@gmail.com;
Web
: : ciciswediastriana.blogspot.com/;
Fb :ciciw wediastriana
Make writing part
of our lives so we will be remembered·
lakukan langkah:
a) Edit ulang Sering artikel menggunakan “bahasa Koran”,
seperti “kemarin”, “pekan lalu”. Untuk itu, ubah dengan mencamtumkan tanggal
kejadian yang dimaksud.
b) Jika diperlukan,
buatlah rubrikasi. Meski semua berada di rumpun pendidikan, mungkin masih bisa
dikelompokkan lagi dalam bidang yang lebih khusus. Misal, ada rubrik “Spirit
Pembelajar di Semua Musim”, “Menjadi Orangtua Sekaligus Guru”, “Betah di
Perpustakaan Keluarga”, “Merancang Liburan Bernuansa Pembelajaran” dan “Belajar
di Masa PandemI
Menulis Resensi Buku
Resensi
buku adalah ulasan kritis atas sebuah buku. Di dalamnya minimal berisi
identitas buku yang dimaksud, ringkasan isi buku (dipilih bagian-bagian yang
paling penting), dan penilaian objektif atas buku itu terkait kelebihan dan
kekurangannya.
Panduan
lengkap dalam menulis Resensi Buku. “Jawablah” sejumlah pertanyaan berikut ini.
Tentu saja, jawaban ditulis dalam “gaya artikel”.
·
Tulislah identitas buku
·
Apa isi ringkas buku?
·
Apakah penulis memiliki kompetensi?
·
Apakah buku itu didukung referensi
memadai?
·
Buku itu lebih ditujukan ke segmen
pembaca mana?
·
Adakah pengetahuan baru yang
disodorkannya, atau sekadar repetisi (pengulangan) dari buku-buku yang sudah
ada?
·
Apa kelebihan dan kekurangannya.
Misalnya, apakah mudah dipahami oleh semua kalangan? Bagaimana performa fisik
buku, menarik?
·
Tepatkah momentum kehadirannya?
·
Berhargakah untuk segera kita baca dan
atau miliki?
banyak keuntungan jika kita rajin menulis Resensi Buku. Di antaranya, di saat kita akan menulis buku akan lebih terbimbing karena sering mengkritik karya orang lain. Tentu saja,· Tetapkanlah tema yang akan diangkat.
·
Buatlah Daftar Isi.
· Mulailah menulis.Lead (Gaya pertama, menggoda dengan pertanyaan):
Di
Indonesia, Hari Buku Nasional diperingati setiap 17 Mei, sedangkan Hari Buku
Sedunia dirayakan setiap 23 April. Inti dua momen itu sama, yaitu mengajak kita
lebih mencintai buku sebagai sumber ilmu pengetahuan. Urgensi seruan itu, meski
bersifat umum, lebih terasa jika ditujukan kepada para pemimpin. Bahkan,
seyogianya para pemimpin itu didorong pula aktif menulis buku. Mengapa?
Penutup:
Alhasil,
kepada para pemimpin, mari tundukkan kepala: Apakah sikap rajin membaca (atas
semua persoalan masyarakat) sudah menjadi komitmen keseharian Anda? Sudahkah
semua yang Anda baca itu lalu bisa melahirkan tulisan berupa konsep dan
kebijakan yang selalu berpihak kepada rakyat kecil? Lalu, agar rakyat yakin
dengan ketulusan komitmen Anda, tulislah konsep dan kebijakan Anda dalam sebuah
buku. Sungguh, kami benar-benar merindukan pemimpin yang bisa menulis buku.
Kami rindu pemimpin yang berkualifikasi laksana Soekarno, Hatta, dan Natsir.
Secara
umum, media membutuhkan artikel sepanjang 6000 karakter. Hanya saja, di
masing-masing kadang ada yang kurang atau ada yang lebih dari itu. Usahakanlah,
jika mungkin, sesuai dengan ketentuan dari masing-masing media.
Dari Artikel ke Buku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar