Halaman

Kamis, 09 Juli 2020

Perlu Tahu

Proses Menerbitkan Buku Ajar

 Kita tahu budaya di indonesia adalah menonton dan berbicara atau ngobrol yang di selingi dengan makan- makan. Budaya tersebut menggiring masyarakat menjadi kurangnya minat baca dan menulis. Oleh karena itu minimnya minat membaca atau literasi membuat penerbit buku harus benar – benar menyeleksi apakah naskah penulis itu layak di publikasikan atau tidak. Penerbit harus pandai menganalisa dari kalangan apa yang akan mengkonsumsi karya tersebut.

Kali ini kuliah online belajar menulis akan mengundang Bapak Joko Irawan Mumpuni  dari  penerbit Andi. Beliau akan menjelaskan bagaimana proses penerbitan sebuah buku dan perhitungan untung ruginya.

Berikut profile Joko Irawan Mumpuni. Dia adalah Direktur penerbit, Penerbit Andi, ketua I, IKPI DIY, Penulis buku, bersertifikan BNSP, Asesor BNSP. 

Seorang guru adalah seorang akademisi dia  harus bisa mempublikasi sebuah buku.  mengapa bukan menulis , karena menulis itu bisa di lakukan semua orang. Selanjutnya bapak Joko menjelaskan bagaimana rumitnya ekosistem industri buku.Penerbit Andi adalah sebuah perusahaan protable yang mencari keuntungan untuk hidup para karyawannya yang mencari keuntungan yg artinya tdk sembarangan menerbitkan buku yang tidak yakin buku yang akan di terbitkan akan mendatangkan keuntungan. 4 komponen/ stake holder  kelompok besar : yaitu penerbit,penyalur, pembaca atau bisa di sebut juga  pasar  dan  penulis. Pembaca istilah industri nya itu adalah pasar atau pembeli dan pelaku industrinya adalah penerbit, penyalur dan penulis.

Di jelaskan juga penghitungan untung rugi, dengan ilustrasi sebagai berikut ; Jika 1 judul buku di anggap proyek siapa yg dapat keuntungan paling banyak?  Ada yg berpikir peraih keuntungan terbesar adalah  penerbit hal itu sungguh tidak di benarkan.  Misal ; harga buku di toko segarga Rp 100.000 ( seratus  ribu Rupiah ) maka  toko buku  sdh meminta laba  Rp30.000/ per buku artinya laba bersih distributor adalah 30% .Sedangkan  Penulis, dia mendaatkan royalti 10 ribu atau sama dengan 10% untuk tiapa buku yang laku, dan sisanya adalah 60% itu di gunakan Untuk ongkos produksi,ongkos  sbm dan promosi dll. Setelah di hitung – hitung pabrik akan mendapatkan untung sekitar  2 - 3 %.  Tetapi mengapa  penerbit bisa bertahan lama  2-3 % karena 2-3% di kalikan sekian ribu buku .Penerbit tidak mendapatkan proyek dari 1 judul buku saja tetapi pngaliannya banyak sedangkan penulis hanya 10 persen saja royaltinya dari 1 judul buku. Tetapi jika buku itu tidak laku penerbit  akan menanggung kerugiannya oleh karena itu untuk penulis 10 % saja.

Tiga hal yang menghambat pertumbuhan Industri penerbitan yaitu

1. Minat baca. Kita tahu telah di sampaikan di atas masyarakat di Indonesia sangat kurang sekali minat membacanya , banyak masyarakat di kalangan kita mereka lebih suka berbicara atau bercerita. Tetapi untuk menuangkan apa yang di ceritakan sangatlah  sulit sekali. Selain kurang minat membaca, bahan bacaan yang minim dan kualitas bacaan kurang begitu menarik sehingga para pembaca sudah memutuskan dengan sendirinya bahwa buku tersebut tidak nyaman untuk di konsumsi. 

2. Minat menulis. Rendahnya pengetahuan tentang prosedur menulis membuat para penulis merasa enggan untuk menuangkan ide – idenya.Padahala apabila kita telah mampu menuangkan ide dengan kualitas yang bagus dan laku di pasar  maka keuntungan yang akan di peroleh akan berlipat ganda.

3.  Apresiasi  hak cipta . Kurangnya rasa menghargai  karya orang lain membuat banyak menimbulkan kerugian kepada penerbit dan penulis.  Kurangnya menghargai ini di wujudkan dengan menggandakan dalam  jumlah scala  besar. Ada juga dengan membajak secara digital yaitu di buat  E- book ilegal. Buku – buku  di scane dan di sebar, Ini yang berimbas  merugikan penulis dan penerbit.

Berikut  langkah – langgkah atau proses sebuah naskah menjadi sebuah buku

Apabila seorang penulis sudah memiliki sebuah naskah yang siap akan di jadikan buku, maka langkah pertama yang harus di lakukan adalah mengirim naskah ke penerbit, setelah sampai dipenerbit, penerbit akan menilai naskah tersebut laku atau tidak naskah itu di pasaran. Apabila  naskah di nyatakan di terima maka penerbit akan meminta soft kopi lengkap dan penulis di mintai perjanjian. Setelah itu barulah masuk proses editing, Sebuah penerbit tentunya memiliki banyak editor  dengan  kemampuan ahli bahasa. Di sana naskah – naskah tersebut akan di poles agar bacaannya menjadi kriuk untuk di konsumsi.  Selanjutnya proses  setting disini penerbit akan memberikan judul yang di kombinasi dengan judul penulis agar judul menjadi lebih menantang dan menarik para pembaca. Langkah selanjutnya adalah proses cetak; buku yang sudah di olah dan di ramu dengan berbagai bumbu – bumbu yang menarik dengan sinopsis yang memikat.kemudian dibungkuslah buku tersebut dengan plastik agar pembaca bisa membaca judul dan sinopsisnya dengan mudah.  Setelah semuanya selesai dijuallah buku – buku tersebut di galeri -galeri buku atau toko – toko buku.

Setelah berhasil seorang penulis menmublishkan bukunya dan di edarkan di seluruh pelosok nusantara tentu saja  Penulis akan memperoleh

1.Peningkatan finansial yaitu berupa royalti 10 %, diskon pembelian langsung. Dan apabila buku yang di publishkan banyak yang membaca tentu saja penulis akan dijadikan narasumber suatu kegiatan.

2. Meningkatkan Karir. Dengan terbiasa menulis tentu saja tulisan kita akan lebih baik dan berkarakter sehingga  secara otomatis naskah akan lebih mudah untuk di terima penerbit dan hal itu tentu saja mengimbas kepada karir kita.

3. Kebutuhan batin. Bagaimana menulis dan membaca menjadi kebutuhan batin. Tentu saja apabila buku yang kita buat dibaca seseorang yang tidak kita kenal di depan kita. Betapa bangga dan bahagianya kita. Dan hal itu akan memotivasi kita untuk terus berkarya dan dengan karya itu kita akan selalu di kenang.

4. Reputasi. Naskah yang sudah di publikasikan sebagai buku tentusaja akan menaikkan reputasi penulis.

Profile penulis: Cicis Wediastriana

Email: wediastrianacicis@gmail.com

Web  : ciciswediastriana.blogspot.com/

Fb     :ciciw wediastriana

LET'S WRITE TO GET OUR INNER

 


9 komentar:

  KECERDASAN IBU MENDIDIK KELUARGA MAMPU MENINGKATKAN KETAHANAN KELUARGA DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID -19 Oleh: Cicis Wediastriana Sem...