Resum
pertemuan ke-16 |
Senin,
06 Juli 2020 |
Waktu |
19.00-21.00 |
Pemateri |
Andi
S Mulyanta |
Tema |
Pebisnis buku dimasa Pandemi Covid -19 |
Ditulis
oleh |
Cicis
Wediastriana |
Assalamualaikum
wr.wb.
Salam
Literasi bagi bapak ibu guru se Indonesia. Semoga kita semua diberi kesehatan,
sehingga kita bisa terus berkarya untuk
mengembangkan ide – ide kita dan kita bisa terus memberi sumbangsi keberhasilan negara Indonesia tecinta ini.
Malam ini saya mengikuti kuliah online di WA GROUP dengan nara sumber bapak Andi S. Mulyanta. Kuliah kali ini di pandu oleh bapak
Wijayakusuma atau biasa di sebut dengan Omjay. Kuliah online belajar bersama
akan di buka 3 sesi yaitu sesi pertama adalah pembukaan, sesi ke dua yaitu
pemaparan materi dari bapak Andi S
Mulyanto. Dan sesi terakhir adalah sesi tanya jawab.
Disampaikan oleh bapak Andi bahwasannya selama masa pandemi covid-19 , dunia penerbitan menghadapi sesuatu permasalahan yang hampir sama dengan kita semua yaitu menurunnya daya beli masyarakat terhadap buku , akibat dari pandemi yang belum ada kepastian kapan berakhirnya.Semua yang berkaitan dengan penerbitan dari hulu hingga hilir, akan di sampaikan dengan maksud para penerbit dapat memberikan sedikit gambaran yang terjadi saat ini.Diawali dengan, dunia penerbitan itu sendiri, dimana dunia penerbitan adalah dunia bisnis semata, yang tentunya diikuti dengan idealisme yang memberikan keuntunagna tersendiri bagi penerbit. Kita tahu semua pangkal pasar dari dunia penerbitan yaitu toko buku, atau otlet buku, sehingga ketergantungan ini sudah menjadi suatu ekosistem yang terikat.
Semua
bisnis pada saat ini betul – betul telah di luluh lantakkan oleh pandemi
Covid-19, dan dunia penerbitan menjadi salah satu terdampak yang cukup
signifikan. Sebelum di umumkannya tentang pandemi covid -19, Pada bulan Januari
sampai Februari 2020 . Omzet Toko buku
masih sangat normal, dan sepertinya tidak akan terjadinya pusaran badai yang
tidak terduga. Namun, Setelah Bapak Jokowi mengumumkan masuknya Corona di
Indonesia, pada bulan maret 2020, benih badai besar ini benar-benar telah
tersemai, dan terus membesar dengan sederet multiplikasi yang luar biasa.
Menjadikan semua lini kegiatan mendadak terhenti. Laju bisnis yang tadinya
masuk di gigi 5, mendadak harus mengerem dan mengganti gigi ke gigi paling
rendah yaitu 1. Dan terkadang harus memarkirkan bisnisnya sementara waktu,
sambil melihat keadaan.
Terlebih
lagi pada saat di berlakunya PSBB di
beberapa daerah, dengan sendirinya gerai
toko buku andalan penerbit seperti Gramedia yang tersebar di seluruh pelosok
nusantara memarkirkan bisnisnya di posisi
pit stop, artinya terhenti sama sekali. Sehingga berpengaruh ke omset yang
biasanya omzet normal menjadikan omzet
terjun bebas yang penurunannya berkisar 80-90%. Menutupnya Outlet buku ,
berimbas ke penerbit , sehingga hal ini mereposisi bisnisnya kembali ini dampak
secara langsung ke produksi buku, sampai ke sisi penulis buku yang telah
memasukkan naskah ke penerbit yang menanti bersemi di Toko Buku.
Setelah 3 bulan di posisi Pitstop, kini secercah harapan muncul di tengah badai yang tidak menentu, beberpa daerah telah memetakan pandemi dengan baik, dan mencoba berani untuk bergerak. Rebound ini adalah posisi dimana penerbit harus bisa mengambil keputusan dengan cepat untuk eksis kembali . Di bulan juni-juli, Gramedia sebagai outlet toko buku terbesar telah memberanikan diri untuk memulai aktifitas dengan membuka gerainya hingga mencapi angka di 80% di seluruh Indonesia, pergerakannya membuat penerbit-penerbit kembali bersemangat untuk memulai New Normal.
Keadaan
terhenti 2 hingga 3 bulan, berdampak
pada roda cash flow penerbit. Situasi ini pun menyebabkan terjadinya gambling.
Banyak penerbit yang telah kehabisan nafas, sehingga memutuskan untuk
memarkirkan bisnisnya sambil menunggu keadaan.Di sisi lain jika, penerbit tidak mengambil kesempatan untuk mengisi
pasar, tentunya akan semakin terpuruk. Penerbit haruslah mampu memetakan buku-buku apa yang masih dapat
dikembangkan dalam keadaan chaos seperti ini.
Keahlian mengidentifikasi tema buku menjadi sangat penting saat kondisi
chaos. Penerbit beruntung tema-tema yang
upto date mengenai virus corona, telah ditebar ke penulis-penulis sebelumnya, sehingga dengan cepat penerbit
mendapatkan bahan-bahan buku-buku yang berkaitan dengan virus .Dibituhkan
seoran penulis handal, dalam menuliskan materi dalam sebuah buku . hal ini
menjadikan tantangan tersendiri bagi penulis mengingat bahan-bahan dan sumber rujukan masih
belum tersedia dengan mudah.
Kemampuan
penerbit dalam mengidentifikasi penulis
yang berkompeten di bidang ini, membuat penerbit dengan
cepat meramu materi, kemudian di launch,
dan suatu keberuntungan hal ini mendapatkan sambutan yang baik. Tentu saja
penerbit akan tetap pertahankan produksi
buku-buku pendidikan, karena buku buku
pendidikan ini tidak lekang oleh waktu
dalam keadaan apapun, sehingga produksi
buku di konsentrasikan ke buku pendidikan yang mempunyai pasar yang sangat
stabil setiap tahunnya.
Ada
hikmah di balik semua ini , seorang penulis harus selalu siap untuk mendapatkan
peluang yang mungkin tidak diperkirakan sebelumnya. Penguasaan materi,
penguasaan penguraian materi, eksekusi penulisan, hingga penawaran ke penerbit
diperlukan kelihaian khusus. Penulis yang siap menerima peluang ini, adalah penulis yang selalu berlatih untuk
selalu menuangkan bahasa lisan ke dalam
bahasa tulisan secara terstruktur baik, dan tidak ada distorsi makna saat sampai ke pembacanya.
Sebagai
cikal bakal seorang penulis mestinya bersyukur penulis – penulis yunior
mendapatkan wadah berupa media WAG yang
dikelola oleh Om Jay , wadah ini merupakan tempat latihan yang luar biasa.
Melalui media ini bagus untuk menyiapkan
keahlian penulis dalam mengungkapan apa
yang ada di dalam pikirannya yang akan
di tuangkan ke dalam tulisan, kemudian diinterpretasi
oleh para pembaca.Untuk menjadi seorang penulis yang handal perlu sebuah proses, latihan , dan
kemauan menulis. Sehingga komunitas belajar menulis ini, merupakan sarana
latihan dalam menangkap peluang yang mungkin tidak selalu ada. Menulis perlu
latihan, latihan perlu waktu perulangan secara rekursif (looping) berkali-kali
sehingga penulis akan semakin lihai dalam mengolah kata yang dirangkai dalam
tulisan. Bakat menulis hanya berperan 1%, sisanya adalah kerja keras, tekun dan
berlatih menulis
.
Blog adalah jalur yang sangat bagus untuk bapak ibu mulai menulis, karena di
dalam blog. tidak ada penolakan kejam seperti penerbit menolak tulisan yang
bapak ibu tawarkan.Yang perlu di pahami bagi penulis adalah empati yang harus dilakukan adalah dengan
mencoba melihat visi - misi penerbitnya dengan cara melihat kebiasaan tema-tema
yang diterbitkan oleh penerbit. Coba baca
juga buku-buku best seller yang
biasanya dipampang di toko buku di rak Best Seller,ini adalah sebuah rahasia
bahwa tidak ada buku best seller
yang didesign atau dirancang agar laku keras. Buku yang laku keras adalah buku
yang blessing.
Para pejuang literasi yang menghasilkan penulis –
penulis baru dapat memberikan angin
segar kepada penerbit. Tentu saja para penulis baru ini diharapkan memiliki
mental tangguh dan tidak cengeng dengan
penolakan dari penerbit, akan tetapi harapannya terus berkarya hingga menghasilkan
tulisan yang khas dan berkarakter, tentunya hal inilah yang di tunggu
kehadirannya oleh pembaca dan penerbit . Selanjutnya buatlah
proposal ke penerbit yang isinya garis besar tulisan yang dapat ditawarkan ke
penerbit. Penerbit akan melihat Tema, Judul Utama, Outline tulisan, pesaing
buku dengan tema yang sama, positioning buku (harga, usia pembaca, gender,
pendidikan, dll). Jangan lupa berikan alasan mengapa buku tersebut ditulis.
Bapak ibu dapat sedikit "Ngecap" supaya penerbit tertarik dengan
tulisan ibu.
Kesimplan
Dengan kondisi penerbit
pit stop saat pandemi covid-19. Diharapka para penulis memiliki mental yang
tangguh,kuat dan tidak cengeng saat menerima penolakan dari penerbit. Dan harapan
dari penerbit agar para penulis terus berlatih menulis dalam blog sehingga
tulisan yang di hasilkan memiliki karakter yang berchirikhas.
Summary dengan memparafrase kalimat,
mumpung masih belajar menulis
Profile penulis: Cicis
Wediastriana
Email: wediastrianacicis@gmail.com
Web : ciciswediastriana.blogspot.com/
Fb :ciciw
wediastriana
Mantap.... Ayo terus berlatih menulis,supaya tulisan kita ada cirinya.. Semangat
BalasHapusMampir juga ya di aisah1969.blogspot.com
keren resumenya. Salam Literasi!
BalasHapusKeren resumenya, mari kita lanjutkan menulis
BalasHapusMantul resumenya ...
BalasHapusterimakasih kunjungannya bu
BalasHapus