Halaman

Jumat, 30 Oktober 2020

 

KECERDASAN IBU MENDIDIK KELUARGA MAMPU MENINGKATKAN KETAHANAN KELUARGA DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID -19

Oleh: Cicis Wediastriana

Semenjak dikeluarkanya pengumuman pada bulan Maret oleh Presiden RI mengenai wabah pandemi COVID 19, semua kegiatan disegala sektor dihentikan secara mendadak baik itu di sector ekonomi, sosial budaya, dan  pendidikan. Semua warga masyarakat dihimbau berdiam diri didalam rumah untuk mengurangi persebaran COVID 19.  COVID 19 ini begitu hebat dan kuat untuk bertahan hidup dipermukaan benda selama lebih dari 24 jam.  Untuk menghindarai perluasan penyebaran  COVID 19,  melalui Dinas Kesehatan, pemerintah meghimbau masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan diantaranya sering cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menggunakan masker apabila keluar rumah, jaga jarak satu sampai satu setengah meter, hal ini dilakukan demi keselamatan warga masyarakat Republik Indonesia.

Budaya baru ini sangatlah sulit diterapkan dikalangan masyarakat, anggpan  tetang isu virus Corona membuat mereka menjadi tidak disiplin dalam mengikuti protokol kesehatan. Sosialisasi dari pihak rumah sakit dan puskesmas terus dilakukan agar masyarakat menjadi sadar bahwa negara saat ini dalam kondisi perang melawan virus Corona. Segala sektor dan organisasi masyarakat ikut turun bergotong royong menyuarakan tentang keberadaan virus Corona kepada masyarakat termasuk juga organisasi masyarakat Darmawanita. Organisasi Darmawanita yang anggotanya terdiri dari para istri Pegawai Negeri Sipil Republik Indonesia diharapkan mampu menjadi pelopor dalam mendidik masyarakat mengenai isu virus Corona agar mereka mampu membetengi keluaraganya terhindar dari virus Corona ini. Selain sebagai istri Pegawai Negeri Sipil anggota Darmawanita juga berperan sebagai ibu yang dituntut untuk mampu menggerakkan keluarganya dibidang pendidikan, bidang ekonomi dan kesehatan dalam keluarga pada khususnya, terutama dalam menghadapi masa pandemi COVID 19.

Membekali anak dengan pendidikan untuk menunjang karirnya kelak di masa yang akan datang. Seorang ibu haruslah mampu memberi motivasi secara terus menerus kepada anak – anaknya, agar mereka memiliki kecerdasan  yang mampu mencapai apa yang dicita – citakan. Menurut Sri Sugiastuti (2018:156): “salah satu  factor yang mempengaruhi kecerdasan seorang anak  adalah bagaimana orang tua mendidik, membimbing, serta mengarahkan anak dalam menemukan kecerdasannya.”

 Membekali diri anak dengan berbagai ketrampilan tidaklah semudah mengajarkan rumus matematika yang mampu menghipnotis seorang anak untuk menjadi seperti yang diinginkan orang tua. Menurut Abdullah Munir (2009:93): “arti membekali diri dengan ketrampilan adalah informasi pengetahuan yang diperoleh dari pelatihan, kursus ataupun pelajaran – pelajaran semasa sekolah ataupun kuliah yang menjadi dasar melahirkan inspirasi  yang memberikan inovasi yang berguna bagi umat. 

Selain tugas orang tua membekali anak - anaknya dengan pendidikan, orang tua juga harus membekali mereka dengan pendidikan karakter. Seperti yang disampaikan Kementrian  Pendidikan “Program Pengembangan Karakter bertujuan untuk memaksimalkan perkembangan intelektual, sosial emosional dan fisik untuk mencapai Profil Pelajar Pancasila” . Untuk mencapai seorang anak dengan profil Pancasila tidaklah mampu dilakukan di sekolah saja peran keluarga juga turut serta menyumbang dalam pembentukan karakter tersebut. Ibu adalah orang yang paling dekat dan kuat dalam mendidik putra putrinya di harapkan mampu menjadi figure yang baik bagi mereka. Terlebih dimasa pandemi seperti sekarang ini.

Masa pandemi yang datang bersamaan dengan tahun ajaran baru tahun 2020/2021 memaksa pemerintah mengeluarkan kebijakan yang didasari Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor:01/KB/2020, 516 Tahun 2020, HK.03.01/Menkes/363/2020, 440-882 Tahun 2020 tanggal 15 Juni 2020 tentang Panduan penyelenggaraan pembelajaran Pada tahun ajaran 2020/2021 dan tahun akademik 2020/2021 Di masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Yang di perkuat oleh Surat Edaran Gubernur Jawa Timur Nomor: 420/3337/101.1/2020 tanggal 29 Mei 2020 tentang Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat COVID-19 di Jawa Timur; dan Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Nomor:420/3345/101.1/2020 tanggal 29 Mei 2020 tentang Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat COVID-19 pada Satuan Pendidikan;. Yang dibuktikan dengan Peta sebaran COVID-19 di Jawa Timur per tanggal 14 Juli 2020 yang di akses melalui Instagram:jatimpemprov, wilayah probolinggo masih berwarna oranye.Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka pemerintah Kabupaten Probolinggo perlu melaksanakan  Kegiatan Belajar Mengajar jenjang SMA,SMK dan PK-PLK di Wilayah Cabang Dinas Probolinggo tetap melaksanakan pembelajaran “Belajar Dari Rumah (BDR)” dengan Sistem Daring maupun Luring dan tidak diperkenankan melakukan pembelajaran tatap muka sampai adanya pemberitahuan lebih lanjut.

Semenjak adanya edaran tersebut anak – anak usia sekolah melaksanakan Pembelajaran secara Jarak Jauh. Berbagai konflik timbul dikalangan masyarakat, himbauan pemerintah agar orang tua ikut mendampingi putra – putrinya dalam Pembelajaran Jarak Jauh membuat mereka tertekan karena terbatasnya kemampuan mereka mengenai ilmu pengetahuan dan beban pekerjaan terhadap kelangsungan hidup keluarganya. Disinilah peran seorang ibu diperlukan, sebagai istri pegawai negeri diharapkan mampu untuk menjalankan perannya sebagai penggerak dalam masyarakat untuk menyelesaikan problematika yang terjadi pada masyarakat khususnya di sekitar lingkungannya.

Mendampingi putra putrinya dalam belajar jarak jauh tidaklah harus pandai dalam menyampaikan ilmu pengetahuan seperti guru – guru mereka. Para ibu hanya perlu mengontrol jadwal kegiatan putra – putriny agar tetap produktif seperti sebelum adanya wabah virus Corona. Seperti yang di sampaikan oleh Harry S,Truman yang di tulis kembali oleh Sri Sugiastuti dalam bukunya yang berjudul the power of Mother’s prayer 2018;13 mengatakan bahwa “ I have found the best way to give advice to your children is to find out what they want and then advice them to do it”. Saya telah menemukan cara terbaik menasehati anak anda dengan menemukan dari apa yang mereka inginkan kemudian menasehatinya untuk melakukannya.”  (Harry S,Truman)

Kesuksesan tidaklah datang dengan tiba – tiba ataupun  secara kebetulan perlunya menanamkan keyakinan bahwa mereka bisa mampu meraih impiannya, memberi kepercayaan kepada anak untuk melakukan sesuatu agar mereka lebih beranggung jawab dan membangun kreatifitas dalam otak mereka. Memberi kesempatan kepada anak untuk bertanya dan memberi kesempatan kepada mereka untuk memberikan idenya meskipun sederhana serta  mencintai anak dengan cerdas. Maka anak -  anak kita akan tumbuh dengan jiwa yang tangguh dan kuat dalam menghadapi suatu permasalahan baik yang dihadapi oleh dirinya, keluarga maupun masyarakat termasuk menghadapi kondisi pandemi ini.

Pada pandemi virus Corona ini, seorang ibu dituntut untuk lebih mampu mengelola keuangan keluarga. Menggunakan skala prioritas dengan membelanjakan keuangan keluarga perlu dilakukan secara bijak. Keterbukaan dan kejujuran dalam mengelola keuangan sangatlah diperlukan agar terwujud kesejahteraan finansial yang mengarah pada kesejahteraan keluarga. Membelanjakan uang seperlunya, menabung demi masa depan keluarga dan segera melakukan investasi untuk menghindari kebocoran finansial.

Dimasa pandem ini kebutuhan pangan semakin meningkat dengan diiringi dengan jumlah pemasukan yang tidak stabil atau stagnan. Melonjaknya kebutuhan pangan ini akan membuat keluarga menjadi kalangkabut. Seorang ibu yang tidak mampu membidik kebutuhan yang paling pokok maka ibu tersebut dianggap tidak  mampu melakukan pengelolaan keuangan keluarga secara mandiri. Jika hal ini terjadi kesejahteraan keluarga akan sulit terwujud. Terwujudnya kesejahteraan keluarga, apabila seorang ibu bisa mengelola keuangan dengan baik dan mampu menciptakan inovasi baru seperti membuat kerajinan atau pemanfaatan lahan pekarangan rumah menjadi produktif, sehingga mampu memenuhi kebutuhan keluarganya.

Pandemi COVID 19 yang telah berlangsung selama delapan bulan yang diiringi dengan konflik masyarakat yang semakin memanas. Turut juga meningkatkan jumlah penderita COVID 19 yang terdapat diwilayah Kabupaten Probolinggo.

 

Reporter : Syamsul Akbar menyampaikan bahwa “ perkembangan Orang terpapar positif  (COVID -19) sejumlah 1.151 kasus yang terdapat di Kabupaten Probolinggo dengan uraian sebagai berikut  positif Corona Virus Disease (COVID-19) dengan ketentuan  107 kasus masih dirawat dan  menjalani isolasi, sejumlah 984 kasus,  sembuh 60 kasus dengan jumlah meninggal dunia 0 ( nol ) kasus.

Disampaikan pula oleh dr. Dewi Vironica Ketua Pelaksana Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo bahwa : “ jumlah kesembuhan per hari semakin bertambah sebanyak 17 kasus, jadi secara menyeluruh , data Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo per 13 Oktober 2020 mencatat sekitar 984 kasus kesembuhan dari COVID-19 dari total 1.151 kasus.

Sebagai seorang ibu yang merupakan motor keluarga haruslah sigab dalam menghadapi kondisi seperti ini. Perlunya komunikasi efektif terhadap anggota keluarga tentang keadaan virus Corona di lingkunagannya, sehingga mereka secara bersama sepakat untuk menjaga ketahanan keluarga agar terhindar dari virus Corona. Saling mengingatkan dalam menggunakan protokol kesehata apa bila anggota keluarga keluar rumah dan selalau menjaga imun tubuh agar terhindar dari virus Corona membuat keluarga menjadi tangguh dalam menangkal virus Corona .

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa  besarnya peranan seorang ibu dalam memberikan pendidikan keluarga baik dibidang pendidikan, ekonomi dan kesehatan keluarga, dengan menanamkan karakter baik bagi putra – putrinya dapat membentuk karakter mandiri anak dengan profil Pancasila seperti yang diharapkan pemerintah. Hal ini kedepannya akan membentuk keluarga yang sejahtera sehingga meningkatkan ketahanan keluarga dalam penghadapi problematika seperti pandemic COVID 19.

 

Daftar Pustaka

·      Sugiastuti, Sri. “The Power of Mother’s Prayer”. (2008:13) di terbitkan oleh Media Guru

·      Munir, Abdullah. ”Spiritual Teaching”.(2009; 93) PT Pustaka Insan Madani

·      https://probolinggokab.go.id/v4/total-kasus-kesembuhan-covid-19-bertambah-17-kasus/ di Unduh PADA PUKUL 19.58 Pada Tanggal 14 Oktober 2020

·      Penyesuaian Kebijakan pembelajaran di masa pandemic covid 19 oleh Kementrian Pendidikan Nasional.

 

  

  

 Profile Penulis



Cicis Wediastriana, Lahir di Probolinggo, 26 Juli 1978. Mengajar di SMA Negeri 1 Maron Kabupaten Probolinggo Jawa Timur, Alumni Universitas Islam Malang Fakultas Ilmu Keguruan dan  Kependidikan Bahasa Inggris. Pengalaman mengajar sejak tahun 2003  sebagai Guru Bantu dan ditempatkan di SMA Zainul Hasan Genggong, Pajarakan, Probolinggo, Jawa Timur. Tahun 2008 diangkat menjadi PNS dan di tempatkan  di SMA Negeri 1 Maron.

Buku yang sudah saya tulis diantaranya:

1.      Buku Antologi keroyokan, Kisah guru Blogger Bersama Omjay dan PGRI yang berjudul “Pena digital Guru Milenial” yang ber ISBN di terbitkan bulan Juli 2020.

2.      Buku solo yang berjudul “Bangkitnya Seorang Guru dari Mati Suri.”yang ber ISBN di terbitkan bulan Agustus 2020

3.       Pada bulan September 2020 kembali menulis buku kroyokan antologi yang berjudul The Menaingful True Story ( berbagi kisah penggugah Jiwa) dan ber ISBN

4.      Menulis jurnal “ Application of Scientific Approach to Improve the Result of English Students in X IPA 1 Grade at SMAN 1 Maron “ Oktober 2020 dengan ISSN yang di terbitkan oleh AL-Muaddib Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan.

E mail    : wediastrianacicis@gmail.com            Fb      : ciciw wediastriana   NOMOR Hp. 085853112778

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  KECERDASAN IBU MENDIDIK KELUARGA MAMPU MENINGKATKAN KETAHANAN KELUARGA DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID -19 Oleh: Cicis Wediastriana Sem...