KECERDASAN
IBU MENDIDIK KELUARGA MAMPU MENINGKATKAN KETAHANAN KELUARGA DALAM MENGHADAPI
PANDEMI COVID -19
Oleh:
Cicis Wediastriana
Semenjak
dikeluarkanya pengumuman pada bulan Maret oleh Presiden RI mengenai wabah
pandemi COVID 19, semua kegiatan disegala sektor dihentikan secara mendadak
baik itu di sector ekonomi, sosial budaya, dan
pendidikan. Semua warga masyarakat dihimbau berdiam diri didalam rumah
untuk mengurangi persebaran COVID 19. COVID
19 ini begitu hebat dan kuat untuk bertahan hidup dipermukaan benda selama lebih
dari 24 jam. Untuk menghindarai perluasan
penyebaran COVID 19, melalui Dinas Kesehatan, pemerintah meghimbau
masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan diantaranya sering cuci tangan
menggunakan sabun dan air mengalir, menggunakan masker apabila keluar rumah,
jaga jarak satu sampai satu setengah meter, hal ini dilakukan demi keselamatan
warga masyarakat Republik Indonesia.
Budaya
baru ini sangatlah sulit diterapkan dikalangan masyarakat, anggpan tetang isu virus Corona membuat mereka
menjadi tidak disiplin dalam mengikuti protokol kesehatan. Sosialisasi dari
pihak rumah sakit dan puskesmas terus dilakukan agar masyarakat menjadi sadar
bahwa negara saat ini dalam kondisi perang melawan virus Corona. Segala sektor
dan organisasi masyarakat ikut turun bergotong royong menyuarakan tentang
keberadaan virus Corona kepada masyarakat termasuk juga organisasi masyarakat
Darmawanita. Organisasi Darmawanita yang anggotanya terdiri dari para istri
Pegawai Negeri Sipil Republik Indonesia diharapkan mampu menjadi pelopor dalam mendidik
masyarakat mengenai isu virus Corona agar mereka mampu membetengi keluaraganya
terhindar dari virus Corona ini. Selain sebagai istri Pegawai Negeri Sipil
anggota Darmawanita juga berperan sebagai ibu yang dituntut untuk mampu
menggerakkan keluarganya dibidang pendidikan, bidang ekonomi dan kesehatan
dalam keluarga pada khususnya, terutama dalam menghadapi masa pandemi COVID 19.
Membekali anak dengan pendidikan untuk menunjang
karirnya kelak di masa yang akan datang. Seorang ibu haruslah mampu memberi
motivasi secara terus menerus kepada anak – anaknya, agar mereka memiliki kecerdasan
yang mampu mencapai apa yang dicita –
citakan. Menurut Sri Sugiastuti (2018:156): “salah satu factor yang mempengaruhi kecerdasan seorang
anak adalah bagaimana orang tua
mendidik, membimbing, serta mengarahkan anak dalam menemukan kecerdasannya.”
Membekali
diri anak dengan berbagai ketrampilan tidaklah semudah mengajarkan rumus
matematika yang mampu menghipnotis seorang anak untuk menjadi seperti yang diinginkan
orang tua. Menurut Abdullah Munir (2009:93): “arti membekali diri dengan
ketrampilan adalah informasi pengetahuan yang diperoleh dari pelatihan, kursus
ataupun pelajaran – pelajaran semasa sekolah ataupun kuliah yang menjadi dasar melahirkan
inspirasi yang memberikan inovasi yang
berguna bagi umat.
Selain tugas orang tua membekali anak -
anaknya dengan pendidikan, orang tua juga harus membekali mereka dengan pendidikan
karakter. Seperti yang disampaikan Kementrian Pendidikan “Program
Pengembangan Karakter bertujuan untuk memaksimalkan perkembangan intelektual,
sosial emosional dan fisik untuk mencapai Profil Pelajar Pancasila” . Untuk
mencapai seorang anak dengan profil Pancasila tidaklah mampu dilakukan di
sekolah saja peran keluarga juga turut serta menyumbang dalam pembentukan
karakter tersebut. Ibu adalah orang yang paling dekat dan kuat dalam mendidik
putra putrinya di harapkan mampu menjadi figure yang baik bagi mereka. Terlebih
dimasa pandemi seperti sekarang ini.
Masa pandemi yang datang bersamaan dengan tahun ajaran
baru tahun 2020/2021 memaksa pemerintah mengeluarkan kebijakan yang didasari
Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor:01/KB/2020, 516
Tahun 2020, HK.03.01/Menkes/363/2020, 440-882 Tahun 2020 tanggal 15 Juni 2020
tentang Panduan penyelenggaraan pembelajaran Pada tahun ajaran 2020/2021 dan
tahun akademik 2020/2021 Di masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Yang di perkuat oleh Surat Edaran Gubernur Jawa Timur Nomor:
420/3337/101.1/2020 tanggal 29 Mei 2020 tentang Kebijakan Pendidikan Dalam Masa
Darurat COVID-19 di Jawa Timur; dan Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur Nomor:420/3345/101.1/2020 tanggal 29 Mei 2020 tentang
Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat COVID-19 pada Satuan Pendidikan;. Yang
dibuktikan dengan Peta sebaran COVID-19 di Jawa Timur per tanggal 14 Juli 2020
yang di akses melalui Instagram:jatimpemprov, wilayah probolinggo masih
berwarna oranye.Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka pemerintah
Kabupaten Probolinggo perlu melaksanakan
Kegiatan Belajar Mengajar jenjang SMA,SMK dan PK-PLK di Wilayah Cabang
Dinas Probolinggo tetap melaksanakan pembelajaran “Belajar Dari Rumah (BDR)”
dengan Sistem Daring maupun Luring dan tidak diperkenankan melakukan
pembelajaran tatap muka sampai adanya pemberitahuan lebih lanjut.
Semenjak adanya edaran tersebut anak – anak usia sekolah
melaksanakan Pembelajaran secara Jarak Jauh. Berbagai konflik timbul dikalangan
masyarakat, himbauan pemerintah agar orang tua ikut mendampingi putra –
putrinya dalam Pembelajaran Jarak Jauh membuat mereka tertekan karena
terbatasnya kemampuan mereka mengenai ilmu pengetahuan dan beban pekerjaan
terhadap kelangsungan hidup keluarganya. Disinilah peran seorang ibu diperlukan,
sebagai istri pegawai negeri diharapkan mampu untuk menjalankan perannya
sebagai penggerak dalam masyarakat untuk menyelesaikan problematika yang terjadi
pada masyarakat khususnya di sekitar lingkungannya.
Mendampingi putra putrinya dalam belajar jarak jauh
tidaklah harus pandai dalam menyampaikan ilmu pengetahuan seperti guru – guru
mereka. Para ibu hanya perlu mengontrol jadwal kegiatan putra – putriny agar tetap
produktif seperti sebelum adanya wabah virus Corona. Seperti yang di sampaikan
oleh Harry S,Truman yang di tulis kembali oleh Sri Sugiastuti dalam bukunya
yang berjudul the power of Mother’s prayer 2018;13 mengatakan bahwa “ I have
found the best way to give advice to your children is to find out what they
want and then advice them to do it”. Saya telah menemukan cara terbaik
menasehati anak anda dengan menemukan dari apa yang mereka inginkan kemudian
menasehatinya untuk melakukannya.”
(Harry S,Truman)
Kesuksesan tidaklah datang dengan tiba – tiba
ataupun secara kebetulan perlunya
menanamkan keyakinan bahwa mereka bisa mampu meraih impiannya, memberi
kepercayaan kepada anak untuk melakukan sesuatu agar mereka lebih beranggung
jawab dan membangun kreatifitas dalam otak mereka. Memberi kesempatan kepada
anak untuk bertanya dan memberi kesempatan kepada mereka untuk memberikan idenya
meskipun sederhana serta mencintai anak
dengan cerdas. Maka anak - anak kita
akan tumbuh dengan jiwa yang tangguh dan kuat dalam menghadapi suatu
permasalahan baik yang dihadapi oleh dirinya, keluarga maupun masyarakat
termasuk menghadapi kondisi pandemi ini.
Pada
pandemi virus Corona ini, seorang ibu dituntut untuk lebih mampu mengelola
keuangan keluarga. Menggunakan skala prioritas dengan membelanjakan keuangan
keluarga perlu dilakukan secara bijak. Keterbukaan dan kejujuran dalam mengelola
keuangan sangatlah diperlukan agar terwujud kesejahteraan finansial yang
mengarah pada kesejahteraan keluarga. Membelanjakan uang seperlunya, menabung
demi masa depan keluarga dan segera melakukan investasi untuk menghindari
kebocoran finansial.
Dimasa
pandem ini kebutuhan pangan semakin meningkat dengan diiringi dengan jumlah
pemasukan yang tidak stabil atau stagnan. Melonjaknya kebutuhan pangan ini akan
membuat keluarga menjadi kalangkabut. Seorang ibu yang tidak mampu membidik
kebutuhan yang paling pokok maka ibu tersebut dianggap tidak mampu melakukan pengelolaan keuangan keluarga
secara mandiri. Jika hal ini terjadi kesejahteraan keluarga akan sulit
terwujud. Terwujudnya kesejahteraan keluarga, apabila seorang ibu bisa
mengelola keuangan dengan baik dan mampu menciptakan inovasi baru seperti
membuat kerajinan atau pemanfaatan lahan pekarangan rumah menjadi produktif, sehingga
mampu memenuhi kebutuhan keluarganya.
Pandemi
COVID 19 yang telah berlangsung selama delapan bulan yang diiringi dengan
konflik masyarakat yang semakin memanas. Turut juga meningkatkan jumlah
penderita COVID 19 yang terdapat diwilayah Kabupaten Probolinggo.
Reporter : Syamsul Akbar menyampaikan
bahwa “ perkembangan Orang terpapar positif
(COVID -19) sejumlah 1.151 kasus yang terdapat di Kabupaten Probolinggo dengan
uraian sebagai berikut positif Corona
Virus Disease (COVID-19) dengan ketentuan 107 kasus masih dirawat dan menjalani isolasi, sejumlah 984 kasus, sembuh 60 kasus dengan jumlah meninggal dunia
0 ( nol ) kasus.
Disampaikan pula oleh dr. Dewi Vironica
Ketua Pelaksana Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo bahwa : “ jumlah
kesembuhan per hari semakin bertambah sebanyak 17 kasus, jadi secara menyeluruh
, data Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo per 13 Oktober 2020 mencatat
sekitar 984 kasus kesembuhan dari COVID-19 dari total 1.151 kasus.
Sebagai seorang ibu yang merupakan motor
keluarga haruslah sigab dalam menghadapi kondisi seperti ini. Perlunya
komunikasi efektif terhadap anggota keluarga tentang keadaan virus Corona di
lingkunagannya, sehingga mereka secara bersama sepakat untuk menjaga ketahanan
keluarga agar terhindar dari virus Corona. Saling mengingatkan dalam
menggunakan protokol kesehata apa bila anggota keluarga keluar rumah dan
selalau menjaga imun tubuh agar terhindar dari virus Corona membuat keluarga
menjadi tangguh dalam menangkal virus Corona .
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa
besarnya peranan seorang ibu dalam memberikan
pendidikan keluarga baik dibidang pendidikan, ekonomi dan kesehatan keluarga, dengan
menanamkan karakter baik bagi putra – putrinya dapat membentuk karakter mandiri
anak dengan profil Pancasila seperti yang diharapkan pemerintah. Hal ini
kedepannya akan membentuk keluarga yang sejahtera sehingga meningkatkan
ketahanan keluarga dalam penghadapi problematika seperti pandemic COVID 19.
Daftar Pustaka
· Sugiastuti, Sri. “The
Power of Mother’s Prayer”. (2008:13) di terbitkan oleh Media Guru
· Munir, Abdullah.
”Spiritual Teaching”.(2009; 93) PT Pustaka Insan Madani
· https://probolinggokab.go.id/v4/total-kasus-kesembuhan-covid-19-bertambah-17-kasus/
di Unduh PADA PUKUL 19.58 Pada Tanggal 14 Oktober 2020
· Penyesuaian
Kebijakan pembelajaran di masa pandemic covid 19 oleh Kementrian Pendidikan
Nasional.
Cicis Wediastriana, Lahir di Probolinggo,
26 Juli 1978. Mengajar di SMA Negeri 1 Maron Kabupaten Probolinggo Jawa Timur,
Alumni Universitas Islam Malang Fakultas Ilmu Keguruan dan Kependidikan Bahasa Inggris. Pengalaman
mengajar sejak tahun 2003 sebagai Guru
Bantu dan ditempatkan di SMA Zainul Hasan Genggong, Pajarakan, Probolinggo,
Jawa Timur. Tahun 2008 diangkat menjadi PNS dan di tempatkan di SMA Negeri 1 Maron.
Buku yang sudah saya tulis
diantaranya:
1. Buku
Antologi keroyokan, Kisah guru Blogger Bersama Omjay dan PGRI yang berjudul
“Pena digital Guru Milenial” yang ber ISBN di terbitkan bulan Juli 2020.
2. Buku
solo yang berjudul “Bangkitnya Seorang Guru dari Mati Suri.”yang ber ISBN di
terbitkan bulan Agustus 2020
3. Pada bulan September 2020 kembali menulis buku
kroyokan antologi yang berjudul The Menaingful True Story ( berbagi kisah
penggugah Jiwa) dan ber ISBN
4. Menulis
jurnal “ Application of Scientific Approach to Improve the Result of English
Students in X IPA 1 Grade at SMAN 1 Maron “ Oktober 2020 dengan ISSN yang di
terbitkan oleh AL-Muaddib Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan.
E
mail : wediastrianacicis@gmail.com Fb :
ciciw wediastriana NOMOR Hp. 085853112778